Menantu Akur dengan Mertua? Gampang Kok! 4 Tips Ini Layak Sobat Coba!
Selamat pagi, Sobat!
“Jadi iri, deh, lihat Siti, kemana-mana selalu dengan mertua sambil ketawa-ketawa lagi. Kok, bisa, sih, mereka akur begitu? ” Ujarku membatin. Kalau aku jangankan pergi bareng, tatap muka saja sudah enggan.
Pernahkah Sobat merasa seperti itu?
Foto : Kompasiana.com |
Apa, sih, yang menyebabkan menantu dan mertua susah akur?
Dari berbagai buku yang aku baca dan hasil pengamatan pribadi (ceiileeðŸ¤), masalah utamanya karena mertua terlalu banyak ikut campur urusan keluarga anak.
Setidaknya ada 3 hal penyebab mengapa mertua ikut campur :
- Merasa kurang yakin, menantu dapat bertanggung jawab mengurus keluarga mereka, karena masih muda dan belum berpengalaman. Misalnya, cara membesarkan anak, cara memasak dan bersih-bersih rumah.
- Secara tidak langsung diundang untuk terlibat. Pasangan terlalu dekat dengan ibu atau ayahnya, setiap keputusan dalam keluarga, pasangan selalu meminta pendapat orang tuanya. Biasanya dilabeli anak mama atau anak papa.
- Mertua sulit membuat penyesuaian. Sewaktu belum menikah, pasangan kita selalu mengutamakan keinginan orang tuanya. Setelah anak menikah, bisa jadi mereka merasa punya saingan. Merasa sulit menerima itu dan menganggap anaknya masih tetap seperti yang dulu.
Alasan lainnya, latar belakang yang berbeda mencakup budaya/kebiasaan, sifat, umur, wawasan, dan hal lainnya, mempengaruhi hubungan antara menantu dan mertua.
Contohnya, perkawinan beda suku, di suku tertentu setelah si anak menikah, keluarga yang baru terbentuk bertanggung jawab penuh dengan keluarganya, ayah dan ibu mungkin hanya sekali-kali dilibatkan apabila ada masalah atau keputusan yang mungkin sulit diselesaikan oleh pasangan tersebut. Namun di suku lain, keluarga besar perlu selalu dilibatkan. Jika perkawinan terjadi maka besar kemungkinan kesalahpahaman bisa terjadi.
Alasan terakhir, masalah restu, jauh sebelum acara pernikahan berlangsung, keluarga besar kurang menyetujui hubungan tersebut. Jadi, sebaik apapun yang dilakukan oleh menantu selalu salah di mata mertua karena sudah ada rasa antipati sebelumnya.
Apa Pengaruh dari ketidakakuran Tersebut?
Hubungan yang tidak harmonis berpengaruh pada kebahagiaan keluarga, bisa jadi suami istri akan terlibat percekcokan yang berkepanjangan bahkan bisa berbuntut pada perceraian, adanya perang dingin antara menantu dan mertua, teladan yang buruk bagi anak-anak melihat mama atau papanya kurang akrab dengan kakek dan nenek, keluarga besar juga akan tidak nyaman dan terakhir menjadi pergunjingan tetangga.
Apa Solusi Agar Bisa Akur?
Bersikaplah realistis. Maksudnya, Sobat tidak punya kuasa mengubah pola pikir orang lain, tapi Sobat bisa mengubah pola pikir Sobat. Ya, daripada mengharap mertua mengerti Sobat, akan jauh lebih mudah jika Sobat yang mengerti mertua.
Berikut hal-hal yang bisa Sobat lakukan :
Cobalah berprasangka baik terhadap mertua, posisikan diri Sobat berada dipihaknya.
Bisa jadi saran-saran beliau ada benarnya juga, atau, kalau menurut Sobat kurang tepat anggaplah sebagai bentuk perhatian dan kasih sayangnya agar keluarga Sobat bahagia. Perlakukan mereka seperti orang tua sendiri.
Coba ceritakan perasaan Sobat kepada pasangan, sampaikan saat suasana kondusif.
Pikirkan perasaan pasangan, bahwa bagaimanapun itu adalah orang tuanya. Jelaskan apa yang Sobat resahkan, ingatkan bahwa sekarang kalian adalah satu keluarga mandiri. Agar mandiri maka sebaiknya keputusan yang diambil itu hasil kesepakatan berdua. Bukan lagi ‘saya’ tapi ‘kita’. Sepakati batas-batasnya. Hal mana yang bijak dan tidak untuk dibicarakan dengan orang tua? Apakah selalu salah untuk curhat kepada orang tua? Kapan itu boleh?
Belajar untuk memahami.
Ketahuilah bahwa latar belakang yang berbeda mempengaruhi cara pandang dan tindakan yang berbeda pula. Jadi, kita lebih mudah bersabar jika tahu bahwa mertua melakukan itu karena pengaruh latar belakangnya bukan karena dia sengaja.
Teruslah lakukan hal baik bagi mertua dan keluarga besarnya.
Suatu saat mertua akan menyadari bahwa kita adalah menantu dan pasangan hidup yang tepat yang dipilih oleh anaknya.
Memang, sih, teori lebih mudah daripada praktek, begitu sebagian orang bilang. Mempraktikkan hal-hal di atas tidak semudah menuliskannya. Perlu pengorbanan yang besar baik kesabaran, upaya, waktu, bahkan airmata.
Tapi percayalah ada banyak orang yang berhasil melakukannya, meskipun tidak sesempurna yang diinginkan. Harapan agar bisa akrab dengan mertua pasti bisa!
21 komentar untuk "Menantu Akur dengan Mertua? Gampang Kok! 4 Tips Ini Layak Sobat Coba!"
Saya manggil nya bou karena Mandailing.
Bou baik sekali, sayangnya saat saya hamil anak pertama, kena serangan stroke.
jadinya kami gak terlalu banyak komunikasi. Padahal dari cerita semua yang kenal bou, bou itu telaten sekali ngurus anak yang lahiran, baik sama tetangga. Dan gak sekali dua kali, kalo ketemu tetangga lama yang udah pindah, mereka selalu cerita kebaikan bou sambil nangis.
Karena beliau memang baik..
ah.. kangen
Alhamdulillah saya juga dapat mama mertua yang baik. Beliau tidak tinggal di MEdan sih, ada di Pekalongan. MUngkin itu juga sebabnya ya, karena biasanya kalo jauh lebih wangi hehehehehehehe... tapi mertua saya memang baik. seperti orang jawa umumnya, beliau lebih kalem gitu....
Haahaaa tips menarik nih...Tetapi bagi yang satu rumah dengan mertua mungkin perlu dipejajari nih..😄😄
Yang berjauhan atau sudah punya rumah sendiri perlu tahu juga, kan terkadang mertua datang tak diundang dan pulang tak diantar..😄😄😄😂😂
Saya jauh dari mertua tetapi terkadang sering kedatangan mertua atau didatangkan.😄
Mungkin tulisan diatas bisa jadi insipirasi buat yang lainnya juga tentang memahami cara mengelus2 mertua..😂😂😂😂
Haahaaa tips menarik nih...Tetapi bagi yang satu rumah dengan mertua mungkin perlu dipejajari nih..😄😄
Yang berjauhan atau sudah punya rumah sendiri perlu tahu juga, kan terkadang mertua datang tak diundang dan pulang tak diantar..😄😄😄😂😂
Saya jauh dari mertua tetapi terkadang sering kedatangan mertua atau didatangkan.😄
Mungkin tulisan diatas bisa jadi insipirasi buat yang lainnya juga tentang memahami cara mengelus2 mertua..😂😂😂😂
Bener, nih. Kalau hubungannya mertua dan menantu tidak harmonia, ngaruh juga ke kehidupan pernikahan. Biasanya sih antara mertua perempuan dan menantu perempuan, tuh.
Alhamdulillah, saya bersyukur termasuk yang baik hubungannya dengan mertua. Harus terus menjaga agar keharmonisan ini berlangsung sepanjang waktu.
Udah kyk anak sm ibu aja. Yg perlu digarisbwahi kali klu sm2 memahami akan jd akur hubungn keduanya. Thx y mb tipsnya...
Silahkan komentar dengan bijak dan sesuai topik bahasan. Terimakasih!