5 Langkah Ajari Anak Mencuci Baju Sendiri, Dicoba Yuk Moms!

Menurut Moms, perlu gak mengajari anak mencuci baju sendiri? Kalau aku sih, perlu banget! Ini salah satu life skill yang perlu dikuasai oleh seorang anak. Dari situ, mereka akan belajar arti sebuah tanggung jawab dan kemandirian.

Terkadang orang tua merasa tidak tega, mengingat usia yang masih muda dan menganggap anak juga sibuk dengan tugas sekolahnya. Jadi kasihan anak bisa lelah dan takut cucian tidak bersih.

Tahukah Moms! Dr. Deborah Gilboa, seorang pakar tumbuh kembang anak  mengatakan bahwa dengan memberi anak tugas di rumah seperti mencuci baju sendiri, orangtua mengajari anak memiliki karakter yang baik dan kemampuan menyelesaikan masalah. Menurut beliau, bahkan  anak umur 8 tahun seharusnya sudah bisa menggunakan mesin cuci sendiri.

Anak-anak akan segera tumbuh dewasa, mereka mau tidak mau harus mengurus diri mereka sendiri. Semakin dini pelatihan ini dilakukan semakin baik, agar anak menjadi terbiasa.

Pada proses ini, orang tua harus lebih sabar dan bersikap masuk akal. Kenapa? Umur mereka masih muda dan baru mulai belajar tentu saja hasilnya tidak serta-merta seperti yang diharapkan tapi seraya waktu berlalu dan ketelaten Moms pasti akan membuahkan hasil suatu saat nanti. Alah bisa karena biasa kan, Moms?

Foto : Instagram @ruben_onsu

Kalau begitu, darimana memulai mengajari anak mencuci baju? Setidaknya, 5 langkah berikut ini yang bisa Mom terapkan!

1. Memisahkan Pakaian Kotor

Langkah pertama, perkenalkan cara memisahkan pakaian kotor. Kain yang mudah luntur harus dipisahkan dengan yang tidak. Demikian juga pakaian berwarna putih, tidak boleh digabung dengan kain berwarna. 

2. Merendam Pakaian

Kegiatan selanjutnya, ajarkan anak agar merendam pakaian yang telah dipisahkan tadi, tujuannya agar noda atau kotoran yang lengket di pakaian lebih mudah dibersihkan. Biasanya tahap ini sekitar 30 - 60 menit saja sudah cukup karena kalau kelamaan cucian bisa bau.

Oh, ya, Moms juga bisa membaca bersama dengan anak petunjuk pemakaian dan takaran deterjen yang digunakan, biasanya tertera di kemasan. Beritahukan anak agar jangan menuangkan deterjen terlalu banyak agar lebih mudah dibilas dan lebih menghemat air juga.

3. Mengucek atau Menyikat Pakaian

Ajak anak untuk mengucek pakaian yang telah direndam. Sebaiknya, terlebih dahulu Moms perlu memberikan contoh cara menyikat dan mengucek pakaian yang benar agar bisa ditiru. Jelaskan bagian-bagian mana saja yang perlu perhatian lebih ekstra misalnya kerah baju, saku celana dan lain sebagainya.

Biasanya, bagian ini paling disukai oleh anak-anak karena bisa bermain gelembung sabun. Moms bisa bermain dengannya, namun sebaiknya tidak terlalu lama agar anak bisa  fokus menyelesaikan cuciannya. 

4. Membilas Pakaian

Selanjutnya ajak anak untuk membilas pakaian yang telah disikat. Beritahukan bahwa bilasan bisa dilakukan 2-3 kali. Bilasan yang pertama untuk membersihkan busa sabun, lalu yang kedua untuk membersihkan deterjen yang mungkin masih tersisa dan bilasan terakhir tuang pengharum pakaian.

5. Menjemur Pakaian dan Mengangkat Pakaian yang telah Kering

Moms, masih perlu mengajari anak hingga tahap ini. Tujuannya, agar si anak belajar menyelesaikan tugasnya sampai tuntas. Sehingga kelak, dia lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.

Tahap ini, Moms bisa mengajarinya cara  menggunakan gantungan atau jepitan baju. Juga cara melipat baju yang kering agar lebih mudah disetrika nantinya.

Alah Bisa Karena Biasa

Sebaiknya, Moms juga perlu menjelaskan ke anak agar setelah mencuci pakaian terutama setelah menggunakan sabun atau deterjen perlu mencuci tangan sampai bersih agar tidak merusak kulit tangan karena sebagian orang ada yang kulitnya sensitif akibat alergi sabun.

Selain mencuci baju dengan tangan, jika ada mesin cuci di rumah, Moms bisa juga mengajari anak cara menggunakannya. Tetapi, karena ini menggunakan alat listrik maka perlu pengawasan lebih intens dari orang dewasa.

Jika anak telah mahir mencuci baju sendiri, ini bisa mengurangi pekerjaan rumah Moms, dan yang terpenting anak lebih bertanggung jawab, mandiri dan lebih empati. Gimana Moms? Mengingat manfaatnya, harus tega ya!