Soft Skill Apa yang diperlukan Di Abad Digital?
Soft skill apa yang diperlukan di abad digital? Pertanyaan sangat menarik! Kenapa, karena kita semua berada pada era digitalisasi. Digitalisasi sudah melekat dari kehidupan kita sehari-hari saat ini mulai dari pengelolaan keuangan, sekolah, belanja kebutuhan dan masih banyak lainnya. Meskipun begitu digitalisasi juga ibarat dua mata pisau yang berlawanan disatu sisi sangat mempermudah semua aktivitas tapi juga bisa menyebabkan kerugian.
Lalu bagaimana kita menyikapinya? Bagaimana para orang tua menemani anak-anak untuk menyosong era tersebut sehingga mampu survive di era digital?
Foto : Screenshoot Webinar Faber-castell |
Beruntung akhir September lalu, saya ikut webinar parenting yang diselenggarakan oleh Faber-Castell dengan pembicara Yohana M.Psi., Psikolog mengangkat topik itu secara mendalam.
Setidaknya ada beberapa poin menarik yang bermanfaat bagi kita. Simak ya!
Dampak Gadget Bagi Tumbuh Kembang Anak
Pada dasarnya parenting adalah suatu seni dimana tidak ada patokan pasti yang dapat diterapkan terhadap sikap anak satu anak dengan anak yang lain. Karena pada dasarnya setiap anak itu berbeda jadi pendekatannya berbeda dan beragam juga.
Terkait pandemi kita hadapi saat ini ternyata berdampak besar bagi perkembangan anak-anak. Anak-anak juga terpapar stress karena harus belajar secara daring, problem berpikir dan atensi, agresi, problem sosial, anxienty, withdrawal, somatic.
Penyebab masalah tersebut setidaknya 4 hal yakni
- Ruang gerak terbatas
- Sulit mendapat pendidikan yang berkualitas
- Orang tua sibuk dengan masalah masing-masing
- Kondisi psikologis tidak stabil
Untuk mengatasi itu orang tua menjadikan 'Gadget' sebagai pilihan terbaik untuk mengalihkan perhatian anak agar tenang dan si orang tua bisa fokus untuk mengerjakan pekerjaannya.
Ternyata gadget berdampak positif dan negatif Terhadap tumbuh kembang anak. Dampak positifnya anak bisa mengasah daya pikirnya, bisa mengeksplorasi banyak hal dan juga sebagai hiburan.
Sementara sisi negatif penggunaan gadget juga sangat berbahaya bila berlebihan :
- Masalah kesehatan fisik terutama mata, postur tubuh
- Terlambat bicara pada anak usia dini
- Masalah atensi dan konsentrasi
- Masalah pada executive function
Merupakan sekumpulan ketrampilan kognitif terkait berpikir kritis, membuat rencana, fokus, mengingat perintah dan menjalankan beberapa hal sekaligus. Ini bisa merugikan anak dimasa depannya.
- Masalah perilaku seperti kecanduan jadi tantrum jika tidak ada gadget
- Kualitas kelekatan orang tua - anak menjadi buruk
Jadi terkait gadget, manfaatkan secara bijaksana dan sesuaikan penggunaannya berdasarkan rekomendasi usia anak. Selingi dengan kegiatan lainnya sebagai pengganti seperti memasak bersama, craft dan lain-lain.
Apakah Robot Akan Mengambil Alih Pekerjaan Kita?
Saat ini kemajuan teknologi luar biasa pesat. Banyak pekerjaan yang bisa ditangani oleh robot mulai dari bersih-bersih rumah, pekerjaan customer service di perusahaan. Penyebabkan timbul pertanyaan apakah kehadiran mereka ini akan menghilangkan eksistensi manusia? Akankah kita bersaing pekerjaan dengan mereka?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu kita harus lihat satu fakta bahwa kualitas sebagian besar manusia menurun akibat kurang mendapatkan edukasi yang memadai dan paparan gadget yang berlebih ditambah meningkatnya teknologi, sangat memungkinkan pekerjaan manusia itu kedepan digantikan oleh robot.
Namun perlu diingat bahwa robot itu adalah buatan manusia. Jadi yang perlu dilakukan adalah berinovasi menciptakan teknologi yang lebih baik lagi. Jadi yang dibutuhkan adalah kreativitas. Menjadi manusia yang kreatif dan inovatif bukan hanya pintar saja.
Perhatikan toko offline banyak pindah ke marketplace atau para profesional yang menggunakan teknologi mengemas diri dengan baik untuk menarik banyak orang.
Jadi Kreativitas itu apa sih?
Kreativitas adalah kemampuan untuk memproduksi atau mengembangkan suatu karya asli, ide, teknik atau pemikiran.
Kriteria seorang kreatif jika :
- Memaknai masalah dengan cara yang unik
- Berani mengambil resiko
- Menyajikan ide yang berbeda
- Tahan banting dalam menghadapi berbagai masalah
Lalu bagaimana jika merasa diri tidak kreatif, tidak bisa menggambar?
Ternyata kreativitas itu sesuatu yang bisa dipelajari dan ditanamkan dalam kegiatan sehari-hari. Bisa diasah dengan memberi anak kesempatan untuk mengembangkannya.
Foto : Screenshoot Webinar Faber-castell |
Cara melatih kreativitas
- Hargai proses belajar bukan hasil dan jangan segera menawarkan solusi biarkan anak berpikir apa yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikannya.
- Persiapkan ruang khusus bagi anak untuk eksplorasi dan bereksperimen untuk menstimulasi anak seperti siapkan tools yang diperlukan.
- Beri kebebasan pada anak untuk mengekplorasi, arahkan tapi jangan cepat melarang, beri kesempatan untuk bereksperimen.
- jadi contoh nyata "orang kreatif"
- Berikan berbagai sudut pandang berbeda dengan memperkaya pengetahuan anak dengan baca banyak buku dan bermain dengan mereka.
- Suportif dukung dia di area yang dia sukai
- Mengapresiasi usaha anak
Aktivitas-Aktivitas yang bisa membangun kreativitas anak berdasarkan riset
- Alternate Uses Task (Wen, butler, Koutstall; 2013)
Merupakan kegiatan brainstroming yang dikemas dalam bentuk sederhana misalnya ajak main tebak-tebakan manfaat suatu barang contoh manfaat pensil bisa untuk menulis, jepitan rambut, ganjalan pintu, dsb.
Merangsang daya pikir anak untuk menemukan jawaban-jawaban lain, semakin unik semakin kreatif. Jika sering dilakukan maka anak akan terbiasa berpikir kreatif.
- Guided Fantasy (Garfield; 2001)
Bisa dilatih sejak usia dini dengan membacakan cerita bergambar (visual) semakin anak besar perkenalkan buku cerita yang isinya tulisan daripada bergambar. Bacakan dan biarkan dia mengembangkan imajinasi berdasarkan gambar atau buku yang ia baca.
- Open Ended Toys (Shrier; 2016)
Mainan yang menawarkan cara bermain yang itu-itu saja contoh bermain boneka Barbie yang hanya mengganti bajunya saja, menggendongnya dan lain-lain seputar Barbie saja. Bermain Lego dimana anak bisa membuat berbagai bentuk sesuai imajinasinya contoh masak-masakan dengan menggunakan balok lego berdasarkan warna tapi masih seputar Lego saja.
- Exposure to Act Activities (Amabile; 1992)
Kegiatan seperti menggambar, melukis, membuat patung, clay dan kegiatan jenisnya.Contoh, Creative Art Series dari Faber-Castell untuk melatih kemampuan motorik halusnya, saat mengecat bisa melatih mengontrol kekuatan tangan saat melepas parts yang ada di mainan. Juga bisa berkreasi sesuatu yang diinginkannya.
Workshop Creative Art Series - Glow in The Dark Clock
- Lem UHU
- Cat akrilik dari faber castell
- Bubuk glow in the dark
- Kuas
- Tiga jarum jam
- Ring
- Papan jam
- Mesin jam
- Kertas hitam sebagai template untuk ditempelkan
- Kertas petunjuk
19 komentar untuk "Soft Skill Apa yang diperlukan Di Abad Digital?"
biar bisa tetap eksis
Sebagai pengguna setia faber castell aku merasa doa sudah bnyk menemani kreativitas anak anakku nih selama pandemi ini
So, biar anak-anak kita makin kreatif, kita juga mesti melatihnya ya. Faber Castell Art Series ini beneran melatih kecerdasan dan kreativitas anak deh.
Silahkan komentar dengan bijak dan sesuai topik bahasan. Terimakasih!